Kamis, 16 Februari 2012

Kondom, Amankah????


Oooooooooaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhheeeeeeeeeeeeeemmmmmmmmm……
Hai hai, saya nongol lagi ne. Dihari yang (agak) cerah ini, dengan sedikit bermalas malasan, saya ga pengen sedikitpun beranjak dari tempat tidur yang relatif empuk ini. Kok pake kata “relatif”, ya karena kalo dibandingkan dengan lantai, kasur saya jauh lebih empuk J. Namun tuntutan perut membuat saya bangun juga akhirnya dari tempat tidur yang nyaman ini. Perut ini minta segera diganti pelumas dan isinya dengan yang baru. Sedang kusyuknya “bertapa” diatas goa penuh emas, saat muka ini memerah dan siap melepaskan bom atau yang lebih tepatnya disebut ranjau darat, tiba-tiba dalam pikiran saya terlintas sesuatu yang mungkin sudah lumrah di pikiran kita para remaja dan dewasa muda sekalian, atau mungkin sudah menjadi bekal wajib yang selalu tersedia di dompet cowok. Apakah dia???? JENG JENG JENG……….

KONDOM
What??? Pagi-pagi udah terlintas kondom??? Buset dah. Tapi saya rasa ga masalah karena hal ini (dan hal yang menyangkut seksual lainnya) bukan lagi hal yang tabu untuk dibicarakan dan didiskusikan. Dengan sedikit memutar otak (dan menukar posisi otak kanan menjadi otak kiri serta sebaliknya), saya memikirkan kira-kira apa yang akan saya tulis tentang sesuatu yang ada kaitannya dengan kondom. Sampai akhirnya (dengan animasi munculnya lampu berdaya 1000 watt di atas kepala) saya mempunyai sedikit ide dan inspirasi tentang kondom.

<<<<<<<<<<<<<<<IKLAN LEWAT          SI BOY BAND LAGI NYANYI>>>>>>>>>>

Dari dulu hingga sekarang ini, pasti agan agan sudah mengenal dan mengetahui fungsi kondom. Atau juga bahkan sudah ada yang pernah dan berpengalaman memakainya. Hayo ngaku sapa aja tuh. Qiqiqiqiqi. Yup, kondom digunakan dan memang diciptakan sebagai alat kontrasepsi sekali pakai (emang agan agan  mau pake kondom bekas pakai?) dan juga (diharapkan) dapat mencegah penularan IMS atau infeksi menular seksual. Inilah hal yang biasanya paling umum diketahui oleh masyarakat umum. Tapi tahukah agan agan kalo ternyata “sarung karet” ini tidak sepenuhnya aman digunakan? Nah lo…. Tentu agan agan berpikir, kok pelindung malah tidak bisa melindungi?

Baiklah, pertama-tama saya akan membahas kondom sebagai alat kontrasepsi. Inilah fungsi kondom yang paling sering dimanfaatkan. Hayo siapa agan agan yang udah pernah nyoba? Berani ngaku ga ne? Banyak pasangan yang ingin berhubungan badan namun tidak ingin nantinya menjadi “sesuatu” menggunakan alat kontrasepsi termasuk kondom saat melakukan adegan layak sensor tersebut. Nah permasalahannya sekarang, seberapa tinggi keamanan dan keberhasilan untuk mencegah kehamilan dengan menggunakan kondom? Inilah dia yang sering diabaikan dan dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Memang cara kerja dari alat kontrasepsi berbahan dasar lateks ini adalah untuk mencegah masuknya sperma kedalam rahim wanita. Tetapi kondom juga buatan manusia yang juga tidak sempurna (dengan menundukkan kepala sejenak). Tidak semua penggunaan kondom dapat mencegah kehamilan. Terkadang kondom dapat saja “gagal” melaksanakan tugas mulianya (bruakakakakaka J).  Salah satu penyebabnya adalah karena pengguna kondom pada saat melakukan adegan wajib (bukan layak) sensor itu mungkin terlalu bersemangat dan (wow) kasar, sehingga menyebabkan kondom yang dipakainya robek. Busyet dah, saya membayangkan seperti apa kasar dan bersemangatnya mereka berpacu sehingga menyebabkan “sarung karet” yang dipakainya robek. Nah kalau mereka tidak menyadari kantong karet itu sudah robek dan tetap melanjutkan aktifitasnya, percuma kan. Sama aja dengan bermain polos tanpa pengaman apapun. Selain penggunaan yang tidak wajar, penyebab kondom robek ternyata bisa juga karena kondom yang dipakai sudah kadaluarsa, atau disimpan di dalam dompet dalam waktu yang lama. Sama halnya seperti makanan, kondom juga memiliki tanggal kadaluarsa loh. Saat kondom sudah memasuki tanggal “pensiun”nya, dicurigai kondom sudah berubah strukturnya, sehingga menyebabkan kelenturan dan elastisitas serta keutuhannya juga berubah. Ini dapat menyebabkan kondom tidak lagi dapat digunakan. Dan kalaupun dipaksa untuk digunakan (lagi kere kale ya, hahahaha) kondom dapat mudah dengan rusak walau digunakan dengan santai dan wajar (menjunjung prinsip pelan-pelan asal selamat). Kondom yang sudah terlalu lama disimpan di dalam dompet juga dapat merubah elastisitasnya. Loh kok bisa sih? Ada yang yau jawabannya? Itu disebabkan selama penyimpanan di dalam dompet, kondom terpapar hawa panas atau lebih gampangnya, kondomnya kepanasan. Hahahaha. Ini juga dapat mempengaruhi keberhasilan dari “kinerja” kondom tersebut. Bisa jadi kondom menjadi lebih “rapuh” (serapu hatiku. Jyah. Hahahaha). Rugi lagi deh pakai kondom. Masih banyak faktor dan “variabel” lain yang bisa mempengaruhi “daya tahan dan kinerja” dari abang kondom. Ini berlaku untuk kondom pria dan kondom wanita.

Gimana agan agan sekalian

Nah bagaimana dengan kasus kondom sebagai alat untuk mencegah penularan infeksi menular seksual? Hampir sama dengan kasus diatas, kondom tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya bila robek. Sebagai tambahan, tidak semua penyakit menular seksual dapat dicegah dengan penggunaan kondom. Untuk penyakit yang menular lewat media cairan kelamin dan darah, masih ada harapannya untuk mencegah dengan menggunakan kondom, asalkan kondom tidak bolong dan robek. Nah bagaimana dengan penyakit yang menular lewat sentuhan??? Loh emang ada ya? Ya ada dong. Salah satunya adalah jamur dan kutil. Herpes juga dapat menular lewat sentuhan pada kulit kelamin yang terinfeksi. Kok bisa tertular sih, kan udah pakai kondom? Untuk menjawab pertanyaan ini, pakai logika sajalah. Kalau memakai kondom (buat pria) yang tertutup kan cuma batang p***s nya saja. Tapi tidak dengan kulit lain disekitarnya kan.nah itu dia jawabannya kenapa tetap bisa menular walau sudah menggunakan kondom.
Nah itu dia sedikit penjabaran. Kalau agan-agan punya masukan, silahkan tinggalkan komen. Bila komen dan masukan agan bersifat positif (bukan karena kondom bocor), saya akan pertimbangkan untuk dimasukkan kedalam tulisan saya ini.
So akhirnya saya berpesan, jaga kesehatan dan aset anda yang berharga. Sayangi diri anda selagi bisa.
Dari berbagai sumber

2 komentar: